Rencana Pengembangan Pantai Maron Tugas Geografi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Semarang merupakan
Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Kota inilah yang mendorong kami untuk membuat
inovasi, karena kami yakin bahwa Kota Semarang memiliki potensi wisata kota
yang amat bagus dan unik jika kita semua sebagai warga Semarang dapat
memanfaatkan potensi Kota Semarang serta memaksimalkan pembangungan agar hasil
yang diterima juga akan semaksimal mungkin. Jika dilihat lagi,Pemerintah Kota
Semarang sedang ramai ramainya menjadikan Kota Semarang sebagai Kota Wisata,
dengan ini kami bermaksud untuk membantu menggapai tujuan Pemerintah Kota
Semarang.
Di Kota Semarang terdapat sebuah pantai yang sepi
pengunjung, yakni Pantai Maron. Pantai ini dikenal oleh masyarakat umum karena
kurang layak disebut sebagai pantai. Kotornya pantai ini dan kurangnya
fasilitas merupakan sebuah hal yang menyebabkan sepinya pengunjung di Pantai
Maron. Adapun ulasan ulasan pengunjung yang akhir - akhir ini mengunjungi
Pantai Maron Semarang, yang mengatakan bahwa kebersihan pantai ini masih sangat
minim, kurangnya pasir dan banyaknya batu karang, fasilitas pantai ini masih tertinggal
jauh dari pantai lain. Beberapa pengunjung juga membutuhkan kolam renang (bersih)
dengan radius beberapa km dari pantai, kemanan wisatawan saat menggunakan
perahu juga masih diragukan, air pantai yang kotor/coklat, hotel dan villa yang
dekat dengan pantai, serta petunjuk menuju Pantai Maron yang masih kurang jelas
jadi membuat para wisatawan kebingungan saat ingin mengunjungi Pantai Maron
Semarang.
Namun,di samping hal tersebut lokasi strategis pantai ini yang
mudah dijangkau dan berdekatan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani menjadi
nilai tambahan sekaligus peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar
dan Pemerintah Kota Semarang dalam hal destinasi wisata. Oleh karena itu, kami berencana
untuk berinovasi mencari sebuah ide baru agar Pantai Maron kelak bisa menjadi
objek wisata pantai nasional bahkan Internasional.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1
Tujuan
Mendapatkan landasan konseptual perencanaan
dan perancangan sebuah renovasi Pantai Maron di Kota Semarang sebagai sebuah
fasilitas penginapan dan rekreasi bagi warga Semarang. Selain itu diharapkan
dengan renovasi Pantai Maron Semarang, dapat menjadi salah satu destinasi
wisata yang dikenal dikancah internasional sehingga dapat meningkatkan
pendapatan daerah Kota Semarang.
1.2.2
Sasaran
Terwujudnya cita-cita Pemerintah Kota
Semarang untuk menjadikan Kota Semarang sebagai kota wisata salah satunya
dengan melakukan inovasi terhadap Pantai Maron yang selama ini terkenal karena
pantainya yang kotor, dan kurangnya fasilitas yang memadai.
1.3
Manfaat
1.3.1.
Subjektif
Sebagai pemenuhan tugas geografi SMA Negeri 1 Semarang bab
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
1.3.2.
Objektif
Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam inovasi terhadap
Pantai Maron Semarang, selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan
pengetahuan dan wawasan, baik bagi siswa maupun masyarakat umum yang
membutuhkan.
1.4 Sistematika
BAB
I = Pendahuluan yang berisi tentang :
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.3. Manfaat
1.4. Sistematika
BAB II = Pembahasan
BAB III = Penutup
BAB II
PEMBAHASAN
Pantai Maron yang terletak di sebelah
barat Semarang, tepatnya di sekitar muara Sungai Silandak ini, bisa ditempuh
dari dua tempat, yaitu dari Bandara Ahmad Yani atau dari Perumahan Graha Padma,
Krapyak. Untuk mengakses Pantai Maron yang berjarak 3 km dari jalan raya
memerlukan beberapa menit saja. Jika ingin mengunjungi pantai ini menggunakan
kendaraan bermotor dari Graha Padma, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit. Namun
jika ingin jalan kaki, bisa memakan waktu sekitar 30 menit.
Nama Maron sendiri konon karena pantai
ini masih merupakan milik Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad), dikarenakan
merah maron merupakan warna khas baret Penerbad, maka pantai ini disebut Pantai
Maron. Memang kurang jelas siapa yang mengelola Pantai Maron. Yang jelas setiap
masuk pantai Maron kita cukup membayar 2 ribu rupiah, untuk biaya parkir.
Di mata wisatawan pantai ini kurang
layak dikunjungi, pantainya yang kurang bersih, air laut yang kurang jernih,
serta fasilitas yang kurang memadai menjadi alasan yang sering dikeluhkan oleh
para wisatawan. Oleh karena kami ingin memperbaiki kondisi Pantai Maron dengan
fasilitas yang lebih baik, sehingga diharapkan dikemudian hari pantai ini dapat
dikenal wisatawan domestik maupun internasional.
Adapun hal yang ingin kami tingkatkan
adalah pertama, membersihkan area pantai mengganti pasir pantai, dan memfilter
warna air. Mungkin kedengarannya aneh, untuk mengganti pasir pantai. Kami akan
bekerja sama dengan pihak pemerintah Nusa Tenggara Barat untuk mengirimkan
pasir pantai yang berada di sana tentunya dengan ijin pemerintah RI. Kami
memilih pasir pantai di Nusa Tenggara Barat dikarenakan pasir yang masih
bersih, belum tercemar. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengembangan teknologi
untuk memfilter warna air laut yang terkesan keruh. Kami ingin bekerja sama
dengan sekolah teknik dalam hal pembuatan alat filtrasi air. Dengan menjalin
kerjasama bersama sekolah teknik agar kami tidak melakukan impor alat, sehingga
memperbesar biaya pembangunan. Kami ingin alat dari produksi dalam negeri, agar
negara ini tidak banyak mengimpor justru akan mengekspor.
Kedua, menata kios penjual di sekitar
pantai dengan cara membuat 2 blok kios, di sayap kanan dan sayap kiri. Di sayap
kanan, kami ingin menempatkan para penjual kerajinan hasil buah tangan
masyarakat setempat sehingga nantinya diblok kios kerajinan tersedia beraneka
macam kerajinan, baik dari kerajinan dari biota laut, maupun dari kreatifitas
masyarakat mendaur ulang. Selanjutnya, di sayap kiri kami ingin menempatkan
para penjual makanan tradisional khas kota Semarang ataupun makanan khas
daerah lain. Selain 2 blok kios, kami
ingin membuat kios di sekitar tempat parkir yang menjual keperluan pantai,
seperti sandal, kacamata, topi, minuman dan sebagainya. Untuk mencegah
terjadinya ketimpangan pendapatan, kami akan melakukan rotasi lapak setiap
seminggu sekali.
Ketiga, kami ingin menambah kolam
renang disekitar pantai dan kolam pasir. Dikarenakan ketika ada wisatawan yang
berkunjung dengan balita, balita tersebut dapat berenang meskipun bukan di
pantai. Adapun alasan kami membangun kolam pasir adalah untuk melatih motorik
anak, dan keselamatan anak. Kolam pasir akan kami bangun radius 150-250 meter
dari garis pantai.
Keempat, kami ingin membangun sebuah
villa penginapan di dekat Pantai Maron dengan gaya klasik yakni perpaduan rumah
Joglo dan rumah panggung. Villa ini akan kami bangun di jalan menuju pantai,
menghadap pantai. Kami ingin membangun ini seperti terowongan, jadi pengunjung
melewati
BAB III
PENUTUP
Tidak ada komentar: