Pengusaha Muda yang Mempunyai Omzet 200 jutaan? Peluang Usaha Masa Kini


Asssalamualaikum wr. wb.


Selamat datang di blog pelajar belajar. Di Era modern seperti sekarang lapangan pekerjaan sulit didapatkan dikarenakan banyaknya pesaing dalam penerimaan pekerja. Hal tersebut berdampak pada adanya penetapan pemerintah mengenai adanya mata pelajaran KWU (Kewirausahaan). Mapel ini ada di bangku SMA, yang mana kelak ketika mereka lulus diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Nah, kali ini aku mau berbagi informasi peluang usaha non benda yang menjanjikan untung besar. Data ini didapatkan dari hasil wawancara dengan seorang pemilik usaha. Berikut wawancaranya :

LAPORAN WAWANCARA USAHA NON BENDA
             Rabu, 28 Agustus 2017 kami melakukan wawancara pada Ibu Ningsih pemilik usaha rias pengantin Rilex.
Wawancara                    : “Apa alasan Ibu membuka usaha ini? Kenapa Bu?”
Ibu Ningsih                      : “Usaha ini? Karena dari  Orang Tua dulu udah membuka usaha seperti ini, terus saya melanjutkan. Karena sekolah dulu juga di bidang Tata Busana dan Tata Rias, jadi saya buka usaha ini.”
Wawancara                    : “Bu berapa modalnya, waktu pertama kali buat?”
Narasumber                      : “Kalau modal awalnya saya, karena saya meneruskan dari orang tua, jadi saya tidak tahu persis pertama modalnya. Tapi untuk modal buka usaha rias pengantin itu modalnya sangat banyak.  Mulai dari busananya, make upnya, perhiasaannya, dan umbe rampenya itu sangat banyak. Apalagi ada dekorasi begitu, kalo dikatakan sekitar 200 jutaan.”
Wawancara                    : “Kalau pas buka usaha itu ada kendalanya?”
Narasumber                   : “Kalau buka usaha, setiap usaha itu ada kendalanya, karena ada juga persaingan usaha, lalu ada, mungkin dari kadang modal. Terkendala modal itu juga sangat utama ya. Modal itu sangat mempengaruhi usaha. Misal pengen, sebenarnya bisa, tapi kadang untuk pengen model seperti ini, membuat model seperti ini tapi ternyata uangnya belum ada.”
Wawancara                    : “Lalu Bu, cara mengatasi masalah itu, kendalanya sendiri bagaimana?”
Narasumber                   : “Cara mengatasi kendala....”
Wawancara                    : “Ini kan katanya kendalanya dimodal, cara mengatasi kekurangan modal?”
Narasumber                   : “Ngatasin modalnya ya harus sedikit-sedikit, misalnya dapet sedikit dibelikan apa kosmetiknya, apa bajunya nyicil dulu, kalau mau langsung enggak bisa. Kalau misalnya dapat job, ya diambilah dari keuntungan job tersebut . Lalu dibelikan misalnya busana atau perhiasaan atau dan lain-lain sebagainya.”
Wawancara                    : “Kalau buat pendapatan sendiri, berapa bu?”
Narasumber                   : “Kalau rias pengantin ini itu kalau pendapatan perbulan itu memang tidak tentu karena ini begitu usaha kalau rias pengantin itu kan bulan ini misalnya musimnya ada yang nikahan, bulan besok ternyata tidak ada. Kalau seperti bulan besar seperti ini kan banyak, tapi nanti setelahnya kalau orang di daerah sini ada bulan tertentu yang memang, untuk melangsungkan acara pernikahan itu seperti mereka. Ya gimana ya, kayak belum mantep melakukan pada bulan itu walaupun semua bulan itu baik kalau menurut saya.”
Wawancara                    : “Kalau buat pemasarannya sendiri?”
Narasumber                   : “Kalau pemasaran rias pengantin saya di internet ya, biasanya saya lewat facebook, instagram lalu di google juga ada, lalu saya biasanya melakukan wedding expo di hotel, di mal, lalu biasanya penyebaran apa namanya? Kartu nama, brosur, tapi kalau sekarang ini lebih ke Instagram, Facebook.”
Wawancara                    : "Terima kasih Bu, atas kesediaannya.

Sekian wawancaranya.  Mari kita lanjutkan ke kesimpulan.
Kesimpulan, modal sedikit bisa mendapat untung yang besar dapat dijalankan melalui usaha apapun yang halal, salah satunya sebagai Wedding Organizer. Dalam wawancara tersebut dijelaskan modal yang diperlukan sebesar 200 juta, namun modal untuk usaha ini bisa dicicil, caranya menjadi make up pembantu. Maksudnya ketika Wedding Organizer A dapat job, anda bisa gabung sementara waktu untuk membantu me-make up keluarga pengantin. Setelah WO A selesai, bisa pindah ke WO B. Begitu seterusnya hingga modal yang dibutuhkan cukup. Atau tak perlu keseluruhan modal terkumpul, cukup ketika mendapatkan bayaran belikan make up atau gaun pengantin, itung itung sebagai cicilan.

"Sedikit sedikit lama lama jadi bukit"

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.